Didik Muhammad , Nur Haris (2017) Jaringan ulama Kalimantan Barat abad ke 19 - 20th dan sumbangannya terhadap pemikiran hukum Islam / Didik Muhammad Nur Haris. PhD thesis, University of Malaya.
PDF (The Candidate's Agreement) Restricted to Repository staff only Download (1766Kb) | ||
| PDF (Thesis PhD) Download (3148Kb) | Preview |
Abstract
Kedatangan Islam di Tanah Melayu telah mendukung berlakunya perubahan-perubahan asasi yang membawa impak besar dalam pembaharuan sistem kehidupan masyarakat Melayu. Pembaharuan ini tidak terlepas daripada tanggungjawab para ulama, di Kalimantan Barat terdapat tiga tokoh utama iaitu Ahmad Khatib al-Sambasi (1802-1879), Muhammad Basuni Imran (1885-1953), dan Guru Haji Isma‟il Mundu (1870-1960) yang telah berperanan dalam penyebaran Islam di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan menjelaskan sejarah dan perkembangan Islam di Kalimantan Barat, biografi ulama-ulama Kalimantan Barat yang popular pada abad ke-19 dan 20, menghuraikan pembinaan dan karakteristik jaringan ulama Kalimantan Barat pada abad ke-19 dan 20 dengan kawasan luar serta sumbangannya dalam pemikiran hukum Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggabungkan metode kesejarahan (historical method) dan kepustakaan (library research). Analisis penelitian ini menggunakan multi analisis iaitu induktif, deduktif, content analysis dan explanation building. Kajian ini telah mendapati empat saluran utama dalam sejarah dan perkembangan Islam di Kalimantan Barat iaitu saluran tasawuf ( tasawuf channel), saluran sosial (social channel), saluran politik (political channel) dan saluran ekonomi dan perdagangan (economic chanel) serta biografi dan jaringan ulama Kalimantan Barat yang popular pada abad ke-19 dan 20. Jaringan ulama Kalimantan Barat pada abad ke-19 dan 20 telah wujud terbina melalui tradisi keilmuan Islam (rihlah ‟ilmiyyah) dengan dua bentuk pola hubungan, vertikal dan horizontal, dan empat corak utama, intelektual, ketokohan, organisasi tarekat dan politik pada abad ke-20. Idea utama kandungan jaringan pada abad ke-19 adalah rekonsiliasi (islah) dan sikap saling mendekatkan (reapproachement) antara tasawuf dengan syariah, manakala di abad ke-20 mengalami tranformasi dalam media, institusi, keilmuan bersifat universal, purification (pemurnian ajaran) dan tasawuf moden yang menjadi kesinambungan neo-sufism. Jaringan ulama Kalimantan Barat pada abad ke-19 dan 20 telah memberikan sumbangan ke atas pemikiran hukum Islam dalam empat aspek utama, maqasid al-Shari‟ah, siyasah shar‟iyyah, neo-sufism dan fiqh tempatan.
Item Type: | Thesis (PhD) |
---|---|
Additional Information: | Thesis (PhD) – Academy of Islamic Studies, University of Malaya, 2017. |
Uncontrolled Keywords: | Islamic scholars; Malay world; West Kalimantan; Network construction; Islamic Legal Thought |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Academy of Islamic Studies |
Depositing User: | Mr Mohd Safri Tahir |
Date Deposited: | 27 Apr 2018 14:30 |
Last Modified: | 11 Feb 2020 01:40 |
URI: | http://studentsrepo.um.edu.my/id/eprint/8270 |
Actions (For repository staff only : Login required)
View Item |